ANALISA KOMPARASI SISTEM EKONOMI MONETER ISLAM DENGAN SISTEM EKONOMI MONETER KONVENSIONAL DITINJAU DARI STABILITAS PEREKONOMIAN INDONESIA
Atika;
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara empiris bagaimana pengaruh sistem ekonomi moneter Islam dalam stabilitas ekonomi di Indonesia dan membandingkannya dengan sistem ekonomi konvensional. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan bahwa perbankan syariah yang dikatakan masih baru jika dibandingkan dengan perbankan konvensional mempunyai pengaruh terhadap stabilitas perekonomian di Indonesia dan lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta mampu bertahan dalam menghadapi Inflasi dengan menggunakan sistem bagi hasilnya.Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel Permintaan uang Islam yaitu seluruh DPK (Dana Pihak Ketiga) Bank Syariah di Indonesia. Variabel bagi hasil yaitu bentuk returnĀ (perolehan aktivitas usaha) dari kontrak investasi dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap pada bank Syariah. Besar kecilnya perolehan itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar diperoleh bank Syariah. Variabel Permintaan Uang Konvensional yaitu seluruh uang giral pada perbankan Konvensional di Indonesia, variabel suku bunga Bank Konvensional (BI rate), Variabel PDB (Produk Domestik Bruto) yaitu nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu tertentu dan Variabel Inflasi di Indonesia. Obserasi data yang digunakan yaitu data variabel-variabel tersebut dalam kurun waktu 11 tahun terakhir yaitu tahun 2005 s/d 2015. Data diperoleh dari BPS Indonesia dan Bank Indonesia. Untuk melakukan pengolahan data, penulis menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini pada model pertama secara simultan membuktikan bahwa Permintaan uang Syariah dan bagi hasil berpengaruh terhadap PDB, secara parsial keduanya juga berpengaruh terhadap PDB. Pada model kedua secara simultan membuktikan bahwa Permintaan uang syariah dan bagi hasil berpengaruh terhadap Inflasi, secara parsial hanya variabel bagi hasil yang berpengaruh terhadap Inflasi. Pada model ketiga secara simultan membuktikan bahwa Permintaan uang Konvensional dan BI rate berpengaruh terhadap PDB, secara parsial hanya permintaan uang konvesional (Giral) yang berpengaruh terhadap PDB. Pada model keempat secara simultan membuktikan bahwa Permintaan uang konvensional (Giral) dan BI rate berpengaruh terhadap Inflasi,
secara parsial keduanya juga berpengaruh terhadap Inflasi.