MASA DEPAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana program pendidikan Islam disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan era modern serta mencapai hasil yang diharapkan melalui pendidikan tersebut. Era modern ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, di mana generasi pelajar cenderung lebih terampil dalam menggunakan perangkat modern sejak masa kecil mereka, berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin kurang terbiasa dengan teknologi. Karena perbedaan ini, penting untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan Islam agar relevan dengan gaya hidup dan preferensi peserta didik yang berasal dari generasi modern ini.Tulisan ini merupakan sintesis dari berbagai pemikiran yang telah dikaji melalui pendekatan riset pustaka, yang bertujuan untuk menemukan ide-ide dan temuan yang sudah ada sebelumnya. Tujuan dari sintesis ini adalah untuk merumuskan ide-ide baru sebagai tanggapan terhadap tantangan dan peluang yang muncul di era teknologi ini. Hal ini penting karena dunia terus berubah dan berkembang, sehingga pendidikan Islam juga harus beradaptasi agar tetap relevan dan efektif. Hal hal yang perlu ditekankan dalam pengembangan pendidikan Islam di era modern ini adalah adaptasi materi pembelajaran ke dalam format digital serta pembinaan generasi Muslim untuk mencapai kesuksesan, Adaptasi materi pembelajaran ke dalam format digital penting untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif, mudah diakses, dan sesuai dengan preferensi generasi pelajar modern yang lebih cenderung menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sementara itu, pembinaan generasi Muslim untuk mencapai kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat menekankan pentingnya pengembangan kepribadian, keterampilan, dan nilai-nilai Islam yang dapat membimbing mereka menuju kehidupan yang bermanfaat dan harmonis.
References
Akbarizan. (2023). Pemikiran Filosofis Pendidikan Islam (Esensialisme). JAWI : Journal of Ahkam Wa Iqtishad, 1(1), 23–32. https://doi.org/10.35445/ALISHLAH.V14I2.1711
Anam, A. (2022). Pengantar Filsafat: Cara Cepat Berpikir Filosofis. Academia publication.
Andhi Kusumastuti. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif . Deepublish
Fatmawati, N. I., & Sholikin, A. (2019). LITERASI DIGITAL, MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL BAGI ORANG TUA MILENIAL. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 11(2), 119–138. https://doi.org/10.52166/MADANI.V11I2.3267
Harahap, H. S., & Azwar Lubis, M. S. (2022). RESISTENSI PONDOK PESANTREN DI ERA DIGITALISASI (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN MUSTHAFAWIYAH PURBA BARU). Jurnal Al-Fatih, 5(1), 1–12. http://jurnal.stit-al-ittihadiyahlabura.ac.id/index.php/alfatih/article/view/163
Lucy, L., & Bamman, D. (2021). Gender and Representation Bias in GPT-3 Generated Stories. 48–55. https://doi.org/10.18653/V1/2021.NUSE-1.5
Muflihin, A., & Makhshun, T. (2020). PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SISWA SEBAGAI KECAKAPAN ABAD 21. TA’DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 91–103. https://doi.org/10.30659/JPAI.3.1.91-103
Omeri, N., & Makmur, A. (2015). PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DUNIA PENDIDIKAN. Manajer Pendidikan: Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 9(3). https://doi.org/10.33369/MAPEN.V9I3.1145
Ramadhanti Febriani, S. (2021). Character Building based on Multiple Intelligences Classroom for Elementary School in The Digital Era. PAKAR Pendidikan, 19(2), 50–63. https://doi.org/10.24036/PAKAR.V19I2.195
Rawas, S. (2023). ChatGPT: Empowering lifelong learning in the digital age of higher education. Education and Information Technologies, 1–14. https://doi.org/10.1007/S10639-023-12114-8/METRICS
Surahman, S., Pratiwi, R., Imron, A., Cakranegara, P. A., & Putra, P. (2022). Multicultural Education in the Forming of Social Character in the Digitalization Era. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme, 4(3), 162–174. https://doi.org/10.37680/SCAFFOLDING.V4I3.1805
Syaripudin, T. (2012). Ilmu Pendidikan, . Pustaka Setia.
Wardani, W. (2019). INTEGRASI ILMU KEISLAMAN DAN FILSAFAT: PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 18(1), 1. https://doi.org/10.18592/JIIU.V18I1.3014