KONSEP DASAR PENDIDIKAN AKHLAK ANAK USIA DINI
Abstract
Pendidikan akan selalu menjadi sesuatu yang penting bagi setiap orang. Ia adalah tanda kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Sejarah telah mencatat bahwa peradaban yang maju adalah peradaban yang memperhatikan aspek pendidikan masyarakatnya. Jatuh bangunnya peradaban besar juga berawal dari kurangnya dukungan dan dorongan terhadap dunia pendidikan. Pendidikan karakter belum sepenuhnya dijadikan acuan untuk mengatasi permasalahan pendidikan di negeri ini. Karena hanya menitikberatkan pada nilai dan norma kemanusiaan. Hanya mencetak manusia yang tahu yang baik (knowing the good), mencintai yang baik (loving the good), dan berbuat baik (doing the good) kepada sesama makhluk, namun minim akan kesatuan kesalehan dan ketuhanan. Dengan demikian, pendidikan moral dapat dikatakan juga sebagai pendidikan Islam (ta'dib). Telaah lebih dalam terhadap konsep-konsep akhlak yang telah dirumuskan oleh para tokoh pendidikan Islam terdahulu seperti Ibnu Miskawaih dan Al-Ghazali di atas, menunjukkan bahwa tujuan akhir pendidikan akhlak adalah terbentuknya peserta didik yang berakhlak mulia, yang tidak lain adalah penjelmaan sifat-sifat luhur Tuhan dalam kehidupan manusia sesuai dengan fitrahnya.
References
Al-'Alamiyah, M. J.-M. (t.th). Al-Difa' 'An Al-Sunnah. Madinah: Jami'ah Al-Madinah Al-'Alamiyah.
Al-Aqqad, A. M. (1991). Manusia Diungkap Alquran. (T. P. Firdaus, Trans.) Jakarta: Pustaka Firdaus.
Al-Attas, S. M. (1999). The Concept of Education in Islam: A Framework for an Islamic Philosophy of Education. Kuala Lumpur: ISTAC.
Al-Ghazali, I. (2013). Ihya Ulumuddin (Vol. I). Mesir: Maktabah Mishri.
al-Maliki, S. M. (2007). Muhammad Insan Kamil. Beirut: Al-Maktabah Al-Asyra.
Al-Mubarakfuri, S. S. (2014). Ar-Rahiq Al-Makhtum. (F. K. Anam, Trans.) Jakarta: Qisthi Press.
Al-Nawawi, I. (t.th). Al-Majmu' Syarh Al-Muhazzab li Al-Syirazi. Jeddah: Maktabah Al-Irsyad.
Arsyad, J. (2015). Karakteristik Rasulullah Sebagai Pendidik: Perspektif Sirah Nabawiyah. Itqan, VI(2), 75-90.
Asari, H. (2017). Menguak Sejarah Mencari 'Ibrah: Risalah Sejarah Sosial-Intelektual Muslim
Balitbang, P. K. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.
Balitbang, P. K. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.
Bangun, A., & Hanum, R. (2015). Akhlak Tasawuf: Pengenalan, Pemahaman dan Pengaplikasiannya. Jakarta: Raja Grafindo.
Baqi, M. F. (1364 H). Al-Mu'jam Al-Mufahras li Alfazh Al-Quran Al-Karim. Mesir: Dar Al-Kutub.
Gardner, H. (1983). Frames os Minds: The Theory of Multiple Intellegences. New York: Basic Book.
Hamka. (2015). Tafsir Al-Azhar (Vol. 7). Jakarta: Gema Insani.
Hasyim, A. U. (2010). Mausu'ah al-Ahadis al-Shahihah: Al-Islam, wa Al-Iman, wa Al-'Ilm. Kairo: Al-Dar Al-Misriyah Al-Su'udiyah.
Hofman, M. W. (2000). Islam the Alternative. Lahore-Pakistan: Suhail Academi.
Mahmud, S. A. (2003). Manhaj al-Islah al-Islami fi Al-Mujtama'. Kairo: Maktabah Usrah.
Majid, A., & Andayani, D. (2011). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Rosdakarya.
Miswar. (2017). Maqamat: Tahapan yang Harus Ditempuh dalam Proses Bertasawuf. Jurnal Ansiru PAI, 1(2), 8-19.
Mubarakfuri, S. S. (2014). Ar-Rahiq Al-Makhtum. Jakarta: Qisthi Press.
Nata, A. (2014). Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Raja Grafindo.
Supriadi. (2020). Pengembangan Potensi Peserta Didik dalam Lembaga Pendidikan Islam: Studi Manajemen Pondok Pesantren. Bahsun Ilmy, 1(1), 35-42.
Yunus, M. (1986). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta.
Zakiah, Q. Y. (2014). Pendidikan Nilai. Bandung: Pustaka Setia.
- You must give appropriate credit , provide a link to the license, and indicate if changes were made . You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.