ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KUALITAS HIDUP NELAYAN PESISIR DI DESA PAHLAWAN KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA
Annisa Ilmi Faried Lubis; Bakhtiar Efendi; Rahmad Sembiring;
Abstract
Kualitas hidup sering dikaitkan dengan kesejahteraan, salah satu sebabnya adalah munculnya kesadaran bahwa pembangunan tidak cukup di ukur dengan membangun input yang banyak tetapi justru yang paling penting adalah outputnya (hasil). Dan kualitas hidup adalah salah satu tolak ukurnya. Perlu kita sepakati bersama bahwa arah pembangunan tidak hanya pada peningkatan kuantitas (fisik, bangunan), tetapi juga pada kualitas (hidup, manusia). Sumber daya yang mendukung pembangunan tersebut diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pembangunan perlu memasukkan antara pembangunan dengan lingkungan karena lingkungan berfungsi sebagai penompang pembangunan secara berkelanjutan. Apabila pembangunan secara terus-menerus tidak memperhatikan faktor lingkungan maka lingkungan hidup akan rusak dan berkelanjutan pembangunan itu sendiri akan terancam. Pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten cukup bervariasi. Kenyataannya, nelayan yang tinggal di daerah pesisir justru berada di bawah garis kemiskinan. Sehingga selama ini menjadi golongan yang paling terpinggirkan. Di sisi lain pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan dan pesisir selalu beriringan dengan kerusakan lingkungan dan habitat serta hamper semua ekosistim pesisir terancam kelestariannya.Tekanan terhadap sumberdaya pesisir sering diperberat oleh tingginya angka kemiskinan di wilayah tersebut. Kemiskinan sering pula memicu sebuah lingkaran setan. Karena penduduk yang miskin sering menjadi sebab rusaknya lingkungan pesisir. Namun penduduk miskin pulalah yang akan menanggung dampak dari kerusakan lingkungan. Dengan kondisi tersebut, tidak mengherankan jika praktik perikanan yang merusak masih sering terjadi di wilayah pesisir