Analisis Kebijakan Penerapan Green Building Di Kota Medan Dengan Metode Analytical Hierarcky Process (AHP) Dan Metode Life Cycle Costing (LCC)

Uswatun Hasanah;

  • Uswatun Hasanah

Abstract

Semakin tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan di Kota Medan sudah pasti memberikan dampak pada berkurangnya ketersediaan lahan dan mengakibatkan pemanasan global, hal ini dikarenakan Kota Medan trade-off dalam peningkatan bangunan baru sebesar 79,67% selama 3 tahun terakhir, maka dari itu perlu adanya sustainable development agar mempertahankan kelestarian lingkungan kota kedepannya, salah satunya adalah kebijakan mengenai Green Building. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif statistik (data IMB 2012-2018), Metode (AHP) untuk persyaratan teknis green building, dan metode LCC untuk cost dan benefit kedepannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) fungsi bangunan yang terkena prasyarat green building di Kota Medan adalah hunian, usaha, keagamaan, sosial budaya, lebih dari satu fungsi (campuran), (2) prasyarat teknis green building yang perlu dilakukan konsep green building adalah tahapan perencanaan teknis pada efisiensi penggunaan air, pengolahan air limbah, dan pengelolaan sampah (3) Konsep green building memberikan manfaat keuntungan biaya operasional pertahun sekitar rata-rata 18% untuk 10 (sepuluh) tahun kedepan untuk seluruh fungsi bangunan.

Published
2019-09-30
How to Cite
, Uswatun Hasanah. Analisis Kebijakan Penerapan Green Building Di Kota Medan Dengan Metode Analytical Hierarcky Process (AHP) Dan Metode Life Cycle Costing (LCC). Jurnal Kajian Ekonomi dan Kebijakan Publik (JEpa), [S.l.], v. 4, n. 2, p. 27-36, sep. 2019. ISSN 2527-2772. Available at: <https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/jepa/article/view/587>. Date accessed: 21 nov. 2024.