MEMASARKAN TENAGA KERJA MEDIS INDONESIA DALAM PERSAINGAN GLOBAL
Miftah El Fikri, S.E., M.Si. dan Roro Rian Agustin, S.Sos., M.SP
Abstract
Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia ada dua aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan dan kelangsungan generasi penerus bangsa, kedua aspek itu adalah pendidikan dan kesehatan. Pendidikan merupakan salah satu fokus utama Indonesia dalam membentuk karakter dan pola pikir masyarakat agar menjadi lebih baik dan berdaya saing. Sedangkan kesehatan membentuk pribadi dengan jaminan kesehatan fisik dan rohani masyarakat. Kesehatan dalam praktiknya di dalam masyarakat dilakukan oleh tenaga medis, salah satunya adalah dokter. Dokter di Indonesia memiliki jumlah yang cukup banyak dan terus mengalami
pertumbuhan setiap tahunnya. Rasio dokter di Indonesia pada saat ini mendekati atau hampir ideal dengan jumlah pasiennya dalam data yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Indonesia. Tetapi hal ini tidak tercermin dari jumlah dokter di daerah tertinggal, terdepan dan terluar 3T. Masih banyak daerah di Indonesia yang kekurangan tenaga medis dan bahkan belum disentuh oleh dokter, sehingga banyak masyarakat yang tidak mendapatkan fasilitas kesehatan, serta dokter di Indonesia tidak memiliki kualitas atau standar kerja yang sama, terlihat dari kemampuan lulusan dan akreditasi perguruan tinggi. Di pasar global khususnya asean penyebaran berdasarkan demand and supply sangat berfluktuasi, negara yang
kekurangan mengimpor, sedangkan negara yang kelebihan mengekspor dokternya. Masalah utama dalam memasarkan para dokter adalah cara berkomunikasi. Komunikasi menjadi penting karena dalam menegakkan diagnosa para dokter harus melakukan interview dengan pasiennya sehingga dapat menyimpulkan penyakit yang diderita pasien.